Reproduksi Tulisan
( menghasilkan tulisan dari sebuah tulisan
yang lain sebagai sumber rujukan )
1.
Ringkasan (Rangkuman)
Meringkas atau merangkum merupakan uraian yang lebih singkat dari
suatu teks dengan mengambil intisari atau bagian yang penting-penting dan tetap
pada struktur atau komposisi karangan atau teks aslinya. Dengan demikian, hasil
ringkasan itu tetap mengandung pokok teks aslinya. Pada tulisan jenis rangkuman, urutan isi
demi isi bagian, dan sudut pandang pengarang tetap diperhatikan dan
dipertahankan. Menurut
Mortimer J. Adler, seorang bahasawan berkebangsaan Amerika, memberikan cara
meringkas antara lain:
a.
Garis bawahilah pikiran utama dan pernyataan penting
b.
Berilah tanda garis vertikal di garis kanan pernyataan atau pikiran
yang perlu mendapatkan perhatian khusus
c.
Berilah tanda bintang atau asterik (*) di garis batas kanan
pernyataan atau pikiran yang dianggap paling penting. Untuk sebuah artikel,
kira-kira dua atau tiga bagian. Untuk sebuah buku, berkisar sekitar sepuluh
sampai lima belas bagian
d.
Nomorilah secara berurutan bagian yang menyatakan kesatuan argumen
e.
Berilah tanda lingkaran pada kata-kata atau frase kunci yang memuat
konsep-konsep yang berkaitan dengan ide pokok yang dikembangkan dalam teks.
Ringkasan sebagai hasil meringkas merupakan miniatur karangan
aslinya sehingga struktur dan kelengkapan unsur ringkasan harus sama dengan
karangan aslinya.Tujuan membuat ringkasan atau rangkuman adalah memahami dan
mengetahui isi buku/tulisan/cerita serta menguji kemampuan penulis pemula dalam
menentukan pokok-pokok permasalahan
sebuah tulisan.
Hal juga yang harus diperhatikan dari
penulis adalah tidak memberikan penafsiran baru terhadap suatu pengertian yang
diuraikan oleh pengarang aslinya. Selain itu, perangkum tidak boleh memasukan
hasil pemikirannya sendiri ke dalam rangkuman sebab akan mengaburkan pengertian
gagasan yang diungkapkan pengarang asli.
Adapun
beberapa manfaat dari suatu rangkuman, antara lain sebagai berikut:
-
Menemukan secara cepat informasi yang dibutuhkan.
-
Menemukan bagian-bagian penting isi buku.
-
Dapat menggambarkan keadaan mengenai isi buku.
-
Waktu yang digunakan untuk membaca jauh lebih singkat.
2.
Ikhtisar
Menurut
Ensiklopedia Indonesia, ikhtisar adalah ringkasan atau singkatan sesuatu berupa
penyederhanaan yang tak menyimpang dari pokok maksudnya.[1]
Ikhtisar berarti pemandangan secara ringkas dengan mengambil bagian yang
penting-penting saja. Membuat ikhtisar berarti memendekkan suatu bacaan dengan
mengambil bagian-bagian bacaan yang penting, tanpa harus terikat pada struktur
wacana yang diikhtisarkan. Selain dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat,
ikhtisar juga dapat diwujudkan dalam bentuk bagan, kerangka, atau resume.[2]
Ciri-ciri ikhtisar:
-
Merupakan tulisan baru yang mengandung sebagian
gagasan dari teks.
-
Tidak mengandung hal baru, pikiran, atau opini
penyusun ikhtisar, baik yang dimasukan sadar atau tak sadar.
-
Menggunakan kata-kata dari penyusun sendiri.
Cara membuat ikhtisiar
adalah sebagai berikut:
·
Membaca
naskah asli beberapa kali (setidak-tidaknya dua kali).
·
Membuat
kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama atau pikiran pokok yang terdapat
dalam naskah.
·
Menulis
ihtisiar.
3.
Sinopsis
Menurut
Moeliono (1988) sinopsis adalah karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan
bersama-sama dengan karangan asli. Yang menjadi dasar sinopsis itu adalah
ringkasan dan abstrak. Sinopsis merupakan ringkasan dan atau ikhtisar yang pada
umumnya diterapkan untuk karangan naratif, baik fiksi maupun nonfiksi. Sering
ditemukan sinopsis film, sinopsis novel, sinopsis drama pada media masa. Tujuan
akhir dari membuat sinopsis
adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan
minat pembaca dalam membaca buku, karena dengan begitu dapat meningkatkan
pengetahuan mereka.
Yang menjadi dasar sinopsis itu adalah
ringkasan dan abstrak. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut:
v Membaca naskah asli terlebih dahulu untuk
mengetahui kesan umum penulis.
v Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan
yang penting.
v Menulis ringkasan cerdasarkan gagasan-gagasan
utama sebagaimana dicatat pada langkah kedua. Gunakanlah kalimat yang padat,
efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan
singkat yang menggambarkan karangan asli.
v dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau
garis besarnya saja.
v sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari
keseluruhan karya yang asli.
4.
Resensi
Resensi berasal dari bahasa Latin yaitu “recensese”
yang berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Jadi arti dari resensi
mengacu pada mengulas sebuah buku. Konteks ini member arti penilaian,
mengungkap secara sekilas ,membahas atau mengkritik buku yang bertujuan
menyampaikan kepada pembaca apakah buku atau karya ilmiah tersebut layak
diterima atau tidak dimasyarakat.
Selain itu, resensi juga
memilki tujuan yang lain yakni sebagai berikut :
a.
Memberikan pemahaman tentang
apa yang tampak dan terungkap pada buku.
b.
Mengajak
pembaca untuk memikirkan fenomena dalam buku.
c.
Memberi
pertimbangan kepada pembaca pakah sebuah buku pantas atau tidak mendapat
sambutan dari masyarakat.
d.
Setelah
membaca resensi, calon pembaca berminat mencocokan dengan bukunya.
e.
Bisa
dijadikan sumber informasi bagi orang yang tidak banyak punya waktu untuk
membaca bukunya.
Ada tiga pola tulisan
resensi buku, yakni meringkas, menjabarkan dan mengulas.
·
Meringkas
artinya menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas. Bila sebuah
buku menyajikan banyak persoalan dan alternatif pemecahannya, untuk itu perlu
dipilih sejumlah masalah yang dianggap penting dan ditulis dalam suatu uraian
yang benar.
·
Menjabarkan
mengandung arti mendiskripsikan hal-hal yang menonjol dalam buku. Konteks ini
meyakinkan kita tentang materi resensi bias dikaitkan dengan situasi sesuai di
masyarakat. Lewat pembaca, masyarakat diharapkan bias mengatasi persoalan yang
dihadapi.
·
Mengulas
berarti peresensi member penafsiran atau memasukkan pendapatnya dalam tulisan
itu. Peresensi memberi masukan kepada penulis baik mengenai kelebihan buku atau kekurangan
dan kelemahan buku tersebut. Yang utama adalah peresensi bisa mempertimbangkan inti dari
buku sehingga pembaca dapat memahami isi dari buku dengan bahasa yang
komunikatif dan menarik.
Pokok-pokok penilaian atau sasaran resensi buku adalah sebagai berikut:
-
Latar belakang
Peresensi perlu memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca akan
latar belakang buku/ karya sastra yang mencangkupi tema, tujuan penulisan dan deskripsi singkat mengenai
buku/karya sastra yang diresensi.
-
Jenis buku
Pada umunya pembaca ingin
mengetahui sesuatu bila sebuah buku/karya sastra baru diterbitkan. Peresensi perlu
menunjukkan buku/karya sastra baru tersebut masuk golongan buku/karya sastra
yang ada berdasarkan
klasifikasi bidang itu.
-
Keunggulan buku
Faktor lain yang dapat
digunakan untuk memberikan evaluasi adalah segi yang menarik dari buku/karya
sastra yang diresensi. Buku yang berisi bidang yang sama dapat berbeda dalam
pola penyajian maupun penekanan pokok-pokok bahasan yang menyebabkan perbedaan nilai
dan keunggulan buku. Hal yang perlu diperhatikan untuk melihat keunggulan buku/karya
sastra yang pertama adalah segi organisasi isi. Kedua yaitu teknik penyajian,
pencetakan , perjilidan dan layout. Kesalahan dalam pencetakan dapat merusak struktur
isi dan kecantikan buku/karya sastra. Peresensi buku/karya sastra harus dapat
menunjukan keunggulan dan kelemahan buku/karya sastra secara jujur dan
obyektif.
-
Nilai buku
Tugas pokok peresensi
adalah memberikan sugesti kepada par apembaca apakah sebuah buku/karya sastra
layak dibaca atau ditonton
ataukah tidak. Keempat sasaran penilaian (organisasi, isi,
bahasa, dan tekhnik penyajian ) tidak dapat diterapkan secara mekanis. Sering
suatu unsur mendapat penekanan lebih dari unsur lain. Penulis resensi mungkin merubah
urutan sasaran penilaian atau menekankan bagian lain yang kurang dipentingkan
diulas secara singkat. Nilai sebuah buku akan lebih kelihatana jika
dibandingkan dengan buku-buku lain yang sejenis, baik yang ditulis oleh
pengarang yang sama ataupun oleh pengarang yang berbeda.
Sinopsis, ringkasan dan ikhtisar memiliki makna
yang sama dan dapat dipertukarkan penggunaannya. Ringkasan merupakan salah satu
bentuk karangan ilmiah singkat yang berasal dari karangan ilmiah yang panjang
yang disajikan dengan menggunakan bahasa pengarang asli, struktur penyajian dan
gaya bahasa mempertahankan keasliannya. Ikhtisar disajikan dengan gaya bahasa,
struktur penyajian dan sudut pandang dari penulis ikhtisar itu sendiri. Penulis
ikhtisar dapat memilih pokok-pokok yang dianggap penting untuk disajikan dalam
iktisar. Sinopsis merupakan ringkasan dan atau ikhtisar yang pada umumnya
diterapkan untuk karya naratif, baik fiksi maupun nonfiksi. Resensi merupakan
suatu ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku. Pokok-pokok penilaian atau
sasaran resensi buku adalah latar belakang, jenis buku, keunggulan buku, dan
nilai buku.
Daftar Pustaka:
1. Ign. Sukasworo, R. Suwignyo, C. Sartini, BAHASA
INDONESIA Mutiara Gramatika Bahasa dan Sastra Indonesia, Jakarta: Piranti
Darma Kalotama, 2010.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan, Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang Kemdikbud, 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar