Rabu, 18 Maret 2015

Reproduksi Tulisan
( menghasilkan tulisan dari sebuah tulisan yang lain sebagai sumber rujukan )
1.      Ringkasan (Rangkuman)
Meringkas atau merangkum merupakan uraian yang lebih singkat dari suatu teks dengan mengambil intisari atau bagian yang penting-penting dan tetap pada struktur atau komposisi karangan atau teks aslinya. Dengan demikian, hasil ringkasan itu tetap mengandung pokok teks aslinya. Pada tulisan jenis rangkuman, urutan isi demi isi bagian, dan sudut pandang pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan. Menurut Mortimer J. Adler, seorang bahasawan berkebangsaan Amerika, memberikan cara meringkas antara lain:
a.       Garis bawahilah pikiran utama dan pernyataan penting
b.      Berilah tanda garis vertikal di garis kanan pernyataan atau pikiran yang perlu mendapatkan perhatian khusus
c.       Berilah tanda bintang atau asterik (*) di garis batas kanan pernyataan atau pikiran yang dianggap paling penting. Untuk sebuah artikel, kira-kira dua atau tiga bagian. Untuk sebuah buku, berkisar sekitar sepuluh sampai lima belas bagian
d.      Nomorilah secara berurutan bagian yang menyatakan kesatuan argumen
e.       Berilah tanda lingkaran pada kata-kata atau frase kunci yang memuat konsep-konsep yang berkaitan dengan ide pokok yang dikembangkan dalam teks.
Ringkasan sebagai hasil meringkas merupakan miniatur karangan aslinya sehingga struktur dan kelengkapan unsur ringkasan harus sama dengan karangan aslinya.Tujuan membuat ringkasan atau rangkuman adalah memahami dan mengetahui isi buku/tulisan/cerita serta menguji kemampuan penulis pemula dalam menentukan pokok-pokok permasalahan  sebuah tulisan.
Hal juga yang harus diperhatikan dari penulis adalah tidak memberikan penafsiran baru terhadap suatu pengertian yang diuraikan oleh pengarang aslinya. Selain itu, perangkum tidak boleh memasukan hasil pemikirannya sendiri ke dalam rangkuman sebab akan mengaburkan pengertian gagasan yang diungkapkan pengarang asli.
Adapun beberapa manfaat dari suatu rangkuman, antara lain sebagai berikut:
-          Menemukan secara cepat informasi yang dibutuhkan.
-          Menemukan bagian-bagian penting isi buku.
-          Dapat menggambarkan keadaan mengenai isi buku.
-          Waktu yang digunakan untuk membaca jauh lebih singkat.

2.      Ikhtisar
Menurut Ensiklopedia Indonesia, ikhtisar adalah ringkasan atau singkatan sesuatu berupa penyederhanaan yang tak menyimpang dari pokok maksudnya.[1] Ikhtisar berarti pemandangan secara ringkas dengan mengambil bagian yang penting-penting saja. Membuat ikhtisar berarti memendekkan suatu bacaan dengan mengambil bagian-bagian bacaan yang penting, tanpa harus terikat pada struktur wacana yang diikhtisarkan. Selain dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat, ikhtisar juga dapat diwujudkan dalam bentuk bagan, kerangka, atau resume.[2]
Ciri-ciri ikhtisar:
-          Merupakan tulisan baru yang mengandung sebagian gagasan dari teks.
-          Tidak mengandung hal baru, pikiran, atau opini penyusun ikhtisar, baik yang dimasukan sadar atau tak sadar.
-          Menggunakan kata-kata dari penyusun sendiri.
Cara membuat ikhtisiar adalah sebagai berikut:
·         Membaca naskah asli beberapa kali (setidak-tidaknya dua kali).
·         Membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama atau pikiran pokok yang terdapat dalam naskah.
·         Menulis ihtisiar.
3.      Sinopsis
Menurut Moeliono (1988) sinopsis adalah karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli. Yang menjadi dasar sinopsis itu adalah ringkasan dan abstrak. Sinopsis merupakan ringkasan dan atau ikhtisar yang pada umumnya diterapkan untuk karangan naratif, baik fiksi maupun nonfiksi. Sering ditemukan sinopsis film, sinopsis novel, sinopsis drama pada media masa. Tujuan akhir dari membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat pembaca dalam membaca buku, karena dengan begitu dapat meningkatkan pengetahuan mereka.
Yang menjadi dasar sinopsis itu adalah ringkasan dan abstrak. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut:
v  Membaca naskah asli terlebih dahulu untuk mengetahui kesan umum penulis.
v  Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan yang penting.
v  Menulis ringkasan cerdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah kedua. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
v  dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau garis besarnya saja.
v  sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan karya yang asli.
4.      Resensi
Resensi berasal dari bahasa Latin yaitu “recensese” yang berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Jadi arti dari resensi mengacu pada mengulas sebuah buku. Konteks ini member arti penilaian, mengungkap secara sekilas ,membahas atau mengkritik buku yang bertujuan menyampaikan kepada pembaca apakah buku atau karya ilmiah tersebut layak diterima atau tidak dimasyarakat.
Selain itu, resensi juga memilki tujuan yang lain yakni sebagai berikut :
a.       Memberikan pemahaman tentang apa yang tampak dan terungkap pada buku.
b.      Mengajak pembaca untuk memikirkan fenomena dalam buku.
c.       Memberi pertimbangan kepada pembaca pakah sebuah buku pantas atau tidak mendapat sambutan dari masyarakat.
d.      Setelah membaca resensi, calon pembaca berminat mencocokan dengan bukunya.
e.       Bisa dijadikan sumber informasi bagi orang yang tidak banyak punya waktu untuk membaca bukunya.
Ada tiga pola tulisan resensi buku, yakni meringkas, menjabarkan dan mengulas.
·         Meringkas artinya menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas. Bila sebuah buku menyajikan banyak persoalan dan alternatif pemecahannya, untuk itu perlu dipilih sejumlah masalah yang dianggap penting dan ditulis dalam suatu uraian yang benar.
·         Menjabarkan mengandung arti mendiskripsikan hal-hal yang menonjol dalam buku. Konteks ini meyakinkan kita tentang materi resensi bias dikaitkan dengan situasi sesuai di masyarakat. Lewat pembaca, masyarakat diharapkan bias mengatasi persoalan yang dihadapi.
·         Mengulas berarti peresensi member penafsiran atau memasukkan pendapatnya dalam tulisan itu. Peresensi memberi masukan kepada penulis baik mengenai kelebihan buku atau kekurangan dan kelemahan buku tersebut. Yang utama adalah peresensi bisa mempertimbangkan inti dari buku sehingga pembaca dapat memahami isi dari buku dengan bahasa yang komunikatif dan menarik.
Pokok-pokok penilaian atau sasaran resensi buku adalah sebagai berikut:
-           Latar belakang
Peresensi perlu memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca akan latar belakang buku/ karya sastra yang mencangkupi tema, tujuan penulisan dan deskripsi singkat mengenai buku/karya sastra yang diresensi.
-          Jenis buku
Pada umunya pembaca ingin mengetahui sesuatu bila sebuah buku/karya sastra baru diterbitkan. Peresensi perlu menunjukkan buku/karya sastra baru tersebut masuk golongan buku/karya sastra yang ada berdasarkan klasifikasi bidang itu.
-           Keunggulan buku
Faktor lain yang dapat digunakan untuk memberikan evaluasi adalah segi yang menarik dari buku/karya sastra yang diresensi. Buku yang berisi bidang yang sama dapat berbeda dalam pola penyajian maupun penekanan pokok-pokok bahasan yang menyebabkan perbedaan nilai dan keunggulan buku. Hal yang perlu diperhatikan untuk melihat keunggulan buku/karya sastra yang pertama adalah segi organisasi isi. Kedua yaitu teknik penyajian, pencetakan , perjilidan dan layout. Kesalahan dalam pencetakan dapat merusak struktur isi dan kecantikan buku/karya sastra. Peresensi buku/karya sastra harus dapat menunjukan keunggulan dan kelemahan buku/karya sastra secara jujur dan obyektif.
-          Nilai buku
Tugas pokok peresensi adalah memberikan sugesti kepada par apembaca apakah sebuah buku/karya sastra layak dibaca atau ditonton ataukah tidak. Keempat sasaran penilaian (organisasi, isi, bahasa, dan tekhnik penyajian ) tidak dapat diterapkan secara mekanis. Sering suatu unsur mendapat penekanan lebih dari unsur lain. Penulis resensi mungkin merubah urutan sasaran penilaian atau menekankan bagian lain yang kurang dipentingkan diulas secara singkat. Nilai sebuah buku akan lebih kelihatana jika dibandingkan dengan buku-buku lain yang sejenis, baik yang ditulis oleh pengarang yang sama ataupun oleh pengarang yang berbeda.
Sinopsis, ringkasan dan ikhtisar memiliki makna yang sama dan dapat dipertukarkan penggunaannya. Ringkasan merupakan salah satu bentuk karangan ilmiah singkat yang berasal dari karangan ilmiah yang panjang yang disajikan dengan menggunakan bahasa pengarang asli, struktur penyajian dan gaya bahasa mempertahankan keasliannya. Ikhtisar disajikan dengan gaya bahasa, struktur penyajian dan sudut pandang dari penulis ikhtisar itu sendiri. Penulis ikhtisar dapat memilih pokok-pokok yang dianggap penting untuk disajikan dalam iktisar. Sinopsis merupakan ringkasan dan atau ikhtisar yang pada umumnya diterapkan untuk karya naratif, baik fiksi maupun nonfiksi. Resensi merupakan suatu ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku. Pokok-pokok penilaian atau sasaran resensi buku adalah latar belakang, jenis buku, keunggulan buku, dan nilai buku.
Daftar Pustaka:
1.      Ign. Sukasworo, R. Suwignyo, C. Sartini, BAHASA INDONESIA Mutiara Gramatika Bahasa dan Sastra Indonesia, Jakarta: Piranti Darma Kalotama, 2010.
2.      Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemdikbud, 2014.



[1] Ensiklopedia Indonesia, h. 1375
[2] Ign. Sukasworo, R. Suwignyo, C. Sartini, BAHASA INDONESIA Mutiara Gramatika Bahasa dan Sastra Indonesia, Jakarta: Piranti Darma Kalotama, 2010, h. 163

Tidak ada komentar:

Posting Komentar