Sabtu, 29 September 2018

SASANA BINA DAKSA BUDI BHAKTI


PENDAHULUAN
a.      Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah proses yang membangun dan meningkatkan kemampuan dan kemandirian secara berlanjut (to be continue) dimana masyarakat ikut berperan aktif dalam berinovasi guna meningkatkan taraf hidupnya. Indonesia merupakan negara berkembang , dimana permasalahan yang terus bergulir ialah upaya keluar dalam lingkaran kemiskinan. Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu solusi yang ditawarkan untuk menurunkan tingkat kemiskinan dengan upaya menggali potensi masyarakat secara bertahap. Dalam lingkaran kemiskinan, pemberdayaan masyarakat bertujuan dua arah, yakni :
·         Melepaskan belenggu kemiskinan dan keterbelakangan.
·         Memperkuat posisi lapisan masyarakat dalam struktur ekonomi dan kekuasaan.
Begitupun dengan masyarakat yang memiliki kekurangan fisik sehingga menjadi faktor yang menghambat untuk berkreatifitas dalam memenuhi kehidupannya, salah satunya ialah komunitas masyarakat tuna daksa. Kebutuhan aksebilitas tuna daksa ialah kesempatan mendapatkan lapangan kerja, serta mampu diterima masyarakat dengan potensi keterampilan kerja yang memadai. Penulis ingin melakukan penelitian mengenai tuna daksa yang mendapat pembinaan di Sasana Bina Daksa Budi Bhakti Pondok Bambu, dimana para tuna daksa mendapat pembinaan baik fisik, mental, dan sosial sehingga tuna daksa memiliki keterampilan untuk mempermudah beraktivitas  dan berkreatifitas. Penelitian ini bertujuan untuk memahami berbagai macam konsep permbinaan, serta data-data kondisi tuna daksa yang ada dibawah pembinaan Sasana Bina Daksa Budi Bhakti Pondok Bambu.
b.      Tujuan Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, penulis bermaharap memperoleh manfaat yang luas, yaitu:
1.      Memperkaya pengetahuan mengenai pemeberdayaan masyarakat yang ada di sekitar lingkungan.
2.      Memberikan motivasi kepada pembaca untuk meningkatkan kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat.
3.      Memenuhi tugas ujian akhir semester pada mata kuliah pemberdayaan masyarakat.


PEMBAHASAN
a.      Profile Lembaga

·         Nama Lembaga   : Sasana Bina Daksa Budi Bhakti Pondok Bambu
Sasana Bina Daksa Budi Bhakti Pondok Bambu didirikan pada tahun 1986 merupakan suatu unit layanan di lingkungan Dinas Bintal dan Kesos dalam pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap penyandang cacat tubuh. Dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 163 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI Jakarta.

·         Alamat                      : Jalan Bambu Kuning I Nomor 22 A, Rt 010/005 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. 13430.
Telp. (021) 8629742
WEB : https:/binadaksa.wordpress.com

·         Visi dan Misi
Visi
Penyandang cacat tubuh terentas dalam kehidupan yang layak dan mandiri.
Misi
Menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap penyandang cacat tubuh.

·         Tugas Sasana

                                            i.            Pelayanan Sosial
-          Pendekatan awal meliputi penjangkauan, observasi, identifikasi, motivasi dan seleksi.
-          Penerimaan meliputi registrasi, kelengkapan administrasi, dan pengasramaan.
-          Asesmen meliputi penelaahan, pengungkapan dan pemahaman masalah dan potensi.
                                          ii.            Rehabilitasi Sosial
-          Perawatan dan pemeliharaan fisik dan kesehatan.
-          Pembinaan fisik, bimbingan mental dan sosial.
-          Bimbingan pelatihan keterampilan kerja usaha kemandirian.
-          Resosialisasi dan reintegrasi (praktek belajar kerja dan lingkungan kehidupan).

                                        iii.            Penyaluran, Bina Lanjut dan Terminasi
-          Penyaluran atau rujukan.
-          Pemberian bantuan stimulan usaha kerja kemandirian.
-          Monitoring, konsultasi, asistensi dan pemantapan.
-          Pemutusan hubungan (telah dapat hidup mandiri).

·         Fasiltas Sasana
                                            i.            Asrama
-          Kapasitas tampung 40 orang
-          Realitas binaan 40 orang
                                          ii.            Personalia
-          Pegawai organik 4 orang
-          Pramusosial 10 orang
                                        iii.            Sarana dan Prasarana                                       
-          Kantor
-          Asrama (Putra/Putri)
-          Aula/Ruang Bimbingan
-          Ruang Konsultasi
-          Ruang/Bengkel Kerja
-          Ruang Pameran Hasil Karya
-          Ruang Makan
-          Dapur
-          Sarana Ibadah
-          Sarana Olahraga
-          Kendaraan Operasional
-          Rumah Dinas
-          Taman/Kebun

Warga Binaan Sosial (WBS) Sasana Bina Daksa Budi Bhakti Pondok Bambu terdiri dari laki-laki dan perempuan penyandang cacat tubuh paraplegia. Cacat tubuh paraplegia adalah kecacatan yang disebabkan oleh kecelakaan dan mengakibatkan kerusakan susunan syaraf sehingga kedua anggota gerak bawah (tungkai) menjadi layuh dan tidak dapat digerakan. Untuk dapat melakukan aktivitas/gerak/ kegiatan sehari-hari secara mandiri mereka menggunakan alat bantu mobilitas berupa kursi roda.
Ktriteria untuk menjadi warga binaan sosial ialah:
-          Cacat Tubuh Paraplegia
-          Warga DKI Jakarta
-          Laki-laki / Perempuan
-          Usia 15 tahun s.d. 35 tahun
-          Sehat jasmani dan rohani
-          Mampu latih dan mampu didik
-          Mampu melakukan aktivitas untuk keperluan dirinya
-          Rujukan dari Dinas Bintal dan Kesos
Setelah memenuhi kriteria tersebut,  terdapat pula persyaratan administrasi yang harus dipenuhi yaitu :
-          Fotocopy KTP dan KK DKI Jakarta
-          Surat keterangan dokter,
-          Surat rujukan dari Dinas Bintal dan Kemensos
-          Mengisi formulir biodata
-          Surat penyataan atau keterangan.

Bina Daksa Budi Bhakti memprioritaskan untuk warga DKI Jakarta, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima warga binaan dari luar Jakarta dengan persyaratan tambahan berupa surat rekomendasi dari  pusat serta terdapat kuota untuk diterima di asrama. Warga Binaan Sosial dapat menerima pembinaan hingga usia 60 tahun, setelah itu akan dipindahkan ke Panti Werda. Sebagaimana bahwa tugas utama Sasana Bina Daksa Budi Bhakti melindungi masyarakat dengan klasifikasi cacat parapelgia sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, sesuai SK Gubernur dan diperkuat dengan Pasal 34 : Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara”. Sehingga tanggung jawab pemerintah untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang memenuhi kehidupan masyarakat dari setiap lapisan dan golongan untuk dapat hidup sesuai harkat dan martabat kemanusiaan

b.      Aktivitas Program / Kegiatan
Panti pelayanan sosial yang terbentuk dalam wadah bernama Bina Daksa Budi Bhakti Pondok Bambu ini, tidak hanya membina dalam asrama saja tetapi prioritas terhadap pembinaan mental dan keterampilan warga binaan sosialnya. Data terakhir pada Desember 2016 terdapat 40 orang warga binaan sosial terdiri dari 32 orang laki-laki dan 8 orang perempuan.

Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan untuk warga binaan sosial, terbagi menjadi 2 bidang pembinaan yaitu pembinaan secara mental spiritual dan pembinaan keterampilan mandiri. Pembinaan mental spiritual ini merupakan kegiatan keagamaan yang di khususkan untuk warga binaan sosial sesuai dengan keyakinannya. Sedangkan pembinaan keterampilan ini merupakan kegiatan penunjang kemandirian warga binaan sosial  untuk tetap berkarya dan merupakan bekal untuk kegiatan selanjutnya melangsungkan kehidupan seperti masyarakatnya lain. Berikut beberapa kegiatan keterampilan :
-          Olahraga ( catur, senam, tenis )
-          Service elektro dan las
-          Menjahit dan kristik
-          Membuat kartu ucapan
-          Papertole
-          Pendidikan komputer
-          Mengajar ( private les bahasa inggris dan matematika)
-          Tanaman hias
-          Pembinaan kesenian
Semua kegiatan yang dilakukan dalam sasana merupakan kegiatan gratis dari Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta. Mulai dari asrama hingga pelatih merupakan tanggungan pemerintah yang dibayarkan secara online langsung kepada pihak yang bersangkutan. Dari semua kegiatan ini, paling banyak yang diminati ialah pembinaan mental spiritual dalam kegiatan keagamaan.
Nama Kegiataan
Kegiatan Keagamaan
Latar Belakang
Kegiatan ini merupakan kegiatan dasar namun tidak bersifat wajib. Dimana kegiatan ini didasarkan atas kepercayaan masing-masing warga binaan sosial. Pada program ini sangat banyak peminatnya, karena agama merupakan dasar dalam kehidupan, dimana dengan adanya kegiatan agama ini warga binaan sosial dapat kembali mendekatkan diri kepada Tuhan YME, menerima keadaan sebagai takdir dan mengembalikan semangat untuk memulai kehidupan yang baru.
Kegiatan ini terus berlanjut dan mendapat dukungan banyak dari warga binaan sosial, selain sebagai wadah mendekatkan diri pada Tuhan YME, program ini juga menjadi wadah silaturahmi antar warga binaan sosial seperti keluarga. Maka dari itu program keagamaan ini sangat penting dan sumber awal kekuatan yang memberi pencerahan kehidupan terhadap warga binaan sosial di Sasana Bina Daksa Budi Bhakti.
Waktu Pelaksanaan
 Jumlah yang mengikuti :
Islam : 32 orang
           Kamis, 19.30 – selesai
           Ceramah, penguatan mental secara psikologis dan tahlilan.

Nasrani : 8 orang
         Sabtu / minggu (disesuaikan dengan jema’at)
         Penguatan mental dan doa 
Target Pencapaian
Target dari program keagamaan ini ialah memberikan kekuatan jiwa terhadap warga binaan sosial untuk dapat menerima keadaan seutuhnya bahwa semua merupakan takdir Tuhan YME. Warga binaan sosial dapat meningkatkan nilai ketaqawaan serta mampu memberikan semangat baru untuk terus melanjutkan kehidupan.
Hasil Program
Setelah secara rutin kegiatan keagamaan dilaksanakan, warga binaan sosial mampu menekan tingkat emosi, mengendalikan pikiran sehingga mau untuk terbuka dengan kehidupan luar. Keinginan untuk beradaptasi serta menerima keadaan seutuhnya bahwa bukan sebuah penghalang besar untuk berkarya.
Tingkat kepercayaan diri warga binaan sosial meningkat dan berani untuk berwirausaha dan bekerja.
Tindak Lanjut Kegiatan
Kegiatan terus berlanjut secara rutin, ditambah antusias warga binaan sosial semakin tinggi.


PENUTUP

a.      Kesimpulan
Sasana Bina Daksa Budi Bhakti merupakan program pemerintah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur Nomor 163 tahun 2002, yaitu berupa fasilitas masyarakat yang dikhususkan untuk memnuhi kehidupan masyarakat yang termasuk dalam klasifikasi cacat parapelgia. Para penerima bantuan yang masuk di dalam daftar Sasana Bina Daksa ini dinamakan warga binaan sosial yang berjumlah 40 orang, dibantu oleh 17 engurus dan didampingi oleh tutor atau pelatih yang mengisi materi keterampilan. Warga binaan sosial mendapat berbagai pembinaan aktivitas atau ketrampilan disertai dengan fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan.
Dari data yang disampaikan, bahwasannya yang terpenting untuk warga binaan sosial adalah motivasi diri untuk percaya dan menerima keadaan sebagai suatu takdir bukan untuk membenci keadaan. Salah satu cara meningkatkan kepercayaan diri melalui program keagamaan, dimana satu-satu nya jalan kembali dalam kehidupan adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Bukan ketika dalam keadaan susah saja tetapi nilai agama harus terus memenuhi relung hati dalam setiap kejadian yang terjadi dalam hidup. Dari hasil program keagamaan, warga binaan sosial dapat menerima keadaan diri dengan syukur dan dijadikan sebagai takdir Tuhan, semakin dekat dengan Tuhan YME, meningkatnya semangat untuk bangkit dari keterpurukan dan memulai beraktivitas kembali.

b.      Saran
Diperlukannya lagi peninjauan terhadap hasil program pada setiap panti sosial khususnya dibawah pembinaan langsung pememrintah. Karena kesejahteraan sosial bukan milik masyarakat yang sempurna saja, maka kesetaraan fasilitas juga harus menjadi prioritas bagi penyandang disabilitas dalam beraktivitas. Membuka usaha kecil yang khusus untuk penyandang disabilitas, sehingga terpenuhi tujuan dari pemberdayaan masyarakat.